Agar Disukai Masyarakat, Berita Positif pun Perlu Dikemas dengan Baik

Dublin Core

Judul

Agar Disukai Masyarakat, Berita Positif pun Perlu Dikemas dengan Baik

Deskripsi

Dalam industri media massa ada anggapan bahwa “bad news is a good news”, hanya peristiwa atau informasi dari sisi negatif yang lebih disukai masyarakat. Padahal, bila informasi positif dapat kita kemas sebaik mungkin, akan lebih banyak orang yang tertarik bahkan membagikannya kepada orang lain. Upaya inilah yang gencar dilakukan oleh tim Good News From Indonesia (GNFI), situs yang khusus memublikasikan berita-berita baik/postif tentang Indonesia.

CEO Good News From Indonesia (GNFI), Wahyu Aji, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Media Social Sharing Session, di Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sabtu (19/09). (Foto oleh: Dadan T.)*
CEO Good News From Indonesia (GNFI), Wahyu Aji, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Media Social Sharing Session, di Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sabtu (19/09). (Foto oleh: Dadan T.)*
“Orang Indonesia tidak melulu suka (berita) yang buruk, asal dikemas dengan baik sehingga akan lebih banyak yang like dan share. Kita punya berbagai cara untuk berkreasi. Kita tidak boleh pesimis justru harus semangat. Prinsipnya, kalau tidak bisa memberi manfaat, minimal tidak menyebarkan keburukan,” ujar CEO GNFI, Wahyu Aji, saat menyampaikan paparannya di hadapan peserta Media Social Sharing Session, di Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sabtu (19/09).

Untuk itu, konten-konten yang ditampilkan melalui situs dan media sosial GNFI dikemas semenarik mungkin dengan dilengkapi infografik atau videografik, gambar dan teks berdasarkan data-data yang valid. Informasi tersebut tidak hanya didapat melalui tim GNFI saja, tapi juga dari masyarakat.

“Di media sosial itu sekarang kita perang konten. Kalau kita tidak buat secara serius, akan kalah. Dan jangan berharap menyebarkan sesuatu yang baik dan diterima dengan baik bila tidak direncanakan dengan baik,” tuturnya.

Kegiatan Sharing Session ini merupakan bagian dari kerja sama Unpad dan Idealog dalam rangka pengelolaan media sosial untuk kegiatan Dies Natalis ke-58 Unpad. Pada dies natalis kali ini, Unpad membentuk tim media sosial yang khusus mengelola akun Dies Natalis Unpad yaitu Twitter: @DiesUnpad, Instagram: DiesUnpad dan Facebook Fan Page: Dies Natalis Unpad. Tim ini terdiri dari staf dosen dan tenaga kependidikan serta mahasiswa dari berbagai fakultas di Unpad.

Berkenaan dengan itu, Wahyu Aji menyampaikan bahwa ada tiga prinsip content sharing dalam media sosial, yaitu, menarik, mempunyai nilai dan berguna tidak hanya bagi kita tapi bagi orang lain. Menurutnya, dalam mengelola akun Dies Natalis Unpad ini, Unpad tidak hanya menyampaikan informasi tentang kegiatan-kegiatan seputar Dies Natalis Unpad saja, tetapi juga dapat menyebarkan nilai-nilai positif mengenai Unpad.

Pada kesempatan tersebut, Chairman Idealog Fiki Satari juga menyampaikan bahwa Unpad bisa menciptakan berbagai informasi/berita bernilai positif bagi masyarakat dengan melibatkan seluruh pihak. “Di sini kita mempelajari bagaimana kita membangun interaksi, mengerjakan secara kolektif, menciptakan nilai baru, tidak hanya menambah nilai. Outputnya konkrit,” ujarnya.

Pada kegiatan ini hadir pula Ketua Panitia Dies Natalis ke-58 Unpad, Prof. Ramdan Panigoro, Ph.D, para Humas fakultas, perwakilan BEM Kema Unpad dan BEM fakultas, pengelola akun media sosial di fakultas dan mahasiswa Unpad yang tertarik pada pengelolaan media sosial.

medsos3
medsos4
medsos5

Dalam sambutannya, Prof. Ramdan Panigoro mengapresiasi pengelolaan akun media sosial khusus Dies Natalis Unpad ini. Menurutnya, hal ini sejalan dengan keinginan Unpad untuk mengangkat nama Unpad di masyarakat lebih luas lagi melalui berbagai kiprah dan aktivitas yang dijalankan institusi beserta sivitas akademikanya.

Prof. Ramdan menjelaskan bahwa Dies natalis kali ini berbeda dengan dies natalis sebelumnya. Dies natalis Unpad kali ini memiliki tema besar untuk peringatan Dies Natalis selama empat tahun berturut-turut (2015-2018) yaitu “Bersinergi Menuju Keunggulan Negeri”. Tema ini akan diwujudkan secara berjenjang mulai tingkat lokal hingga internasional.

Untuk tahun 2015, tema yang dipilih adalah “Sinergi Unpad untuk Bandung Raya”. Untuk memperingati Dies Natalis ini, Unpad menyelenggarakan berbagai kegiatan yang tidak hanya melibatkan sivitas Unpad tetapi juga masyarakat umum. Rangkaian kegiatan Dies Natalis tahun ini dimulai dengan kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad pada bulan Agustus lalu dan ditutup oleh Konferensi Pembangunan Jawa Barat pada Kamis (17/09) lalu.

“Pembentukan tim media sosial dies ini sejalan dengan keinginan Unpad untuk lebih menggaungkan nama Unpad di masyarakat. Pertemuan kali ini justru bukan terakhir, tapi justru awal baru dengan semangat baru untuk bekerja lebih baik ,” ujarnya.

Pembuat

Martlia / eh

Sumber

http://www.unpad.ac.id/2015/09/agar-disukai-masyarakat-berita-positif-pun-perlu-dikemas-dengan-baik/

Penerbit

Universitas Padjajaran

Tanggal

21 September 2015

Format

Aplication/Pdf

Bahasa

Bahasa Indonesia

Item Relations

This item has no relations.

Document Viewer

Files

Agar Disukai Masyarakat, Berita Positif pun Perlu Dikemas dengan Baik - Universitas Padjadjaran.pdf

Collection

Citation

Martlia / eh, “Agar Disukai Masyarakat, Berita Positif pun Perlu Dikemas dengan Baik,” Digital Share Center, accessed 3 Mei 2024, https://dsc.unpad.ac.id/document/2176.